Ikan Arwana merupakan
salah satu spesies ikan hias air tawar yang sangat digemari kalangan
tertentu. Ikan ini juga disebut “Ikan Naga” karena sering dihubungkan
dengan naga dari Mitologi Tionghoa
dimana naga versi Cina dianggap sebagai simbol kekuatan alam, khususnya
angin topan. Pada umumnya makhluk ini dianggap memiliki sifat yang baik
selama ia selalu dihormati. Sedangkan naga dalam budaya Kalimantan,
khususnya suku Dayak dan suku Banjar
dianggap sebagai simbol alam bawah. Naga digambarkan hidup di dalam air
atau tanah dan disebut sebagai Naga Lipat Bumi. Naga merupakan
perwujudan dari Tambun yaitu makhluk yang hidup dalam air.
Ikan arwana Asia merupakan
salah satu ikan hias paling favorit dan digemari banyak kalangan di
dunia. Dengan ketahanan fisik yang kuat, harga yang mahal dan pecinta
arwana yang ada dimana-mana menjadikan arwana menjadi ikan legenda.
Arwana Asia adalah spesies asli sungai-sungai di Asia Tenggara
khususnya Indonesia.
Arwana atau Arowana (familia Osteoglossidae) merupakan ikan air tawar purba yang tersebar di seluruh dunia, mulai dari Afrika, Asia Tenggara, Australia hingga Amerika Selatan. Studi genetik dan temuan fosil menunjukkan, ikan ini setidaknya telah hidup di bumi sejak 220 juta tahun yang lalu.
Sebagai ikan purba, arwana memiliki karakter fisik yang unik. Kepala umumnya bertulang kokoh, dengan tubuh memanjang, berselubung sisik besar dan saling bertumpuk membentuk suatu mosaik yang indah. Sirip punggung dan sirip anal terletak jauh di belakang tubuh. Sirip dada dan perut berukuran kecil
Bagi para hobiis dan penangkar ikan hias, salah satu bagian tubuh yang sangat penting dan seringkali menentukan kualitas ikan Arwana adalah kondisi sisik, terutama dilihat dari kesempurnaan bentuk sisik dan warnanya. Satu sisik Arwana memiliki warna utama yang disebut warna dasar (base color). Warna dasar ini biasanya dikelilingi oleh warna lain yang lebih gelap/pudar, berpola melingkar/cincin yang disebut cincin kedua. Sedangkan pola warna cincin yang terdapat pada bagian paling luar atau paling tepi dari sisik disebut cincin pertama.
Arwana termasuk ikan karnivor yang mendiami habitat sungai dan danau berair tenang. Kadang-kala juga ditemukan di riam yang berarus kuat. Daerah tepian sungai yang ditumbuhi banyak pohon hutan dengan akar yang terjulur di dalam air dan dedaunan yang rimbun di atasnya, menjadi habitat favorit bagi Arwana. Habitat tersebut umumnya menyediakan banyak makanan dan daerah perlindungan yang baik.
Sebagai predator khusus permukaan air, keluarga ikan Arwana sangat pandai melompat ke udara untuk mengejar mangsa yang terdiri dari serangga, reptil dan burung. Arwana juga memiliki kemampuan yang baik dalam memperhitungkan posisi mangsa yang terletak di atas permukaan air. Hal ini tidak mudah, sebab harus memperhitungkan sudut pandang yang “bergeser” akibat pembiasan cahaya. Tidak seperti ikan pada umumnya, Arwana hanya bernapas dengan cara langsung mengambil oksigen dari udara/permukaan air (obligate air breather).
Ibarat atlet loncat tinggi olimpiade, kemampuan meloncat Arwana tak tertandingi ikan air tawar manapun. Arwana mampu melompat hingga 2 meter di udara. Bahkan, arwana mampu menangkap kelelawar besar yang terbang rendah di permukaan air. Kemampuan melompat Arwana mungkin hanya dapat ditandingi oleh “jumper master” lainnya, yaitu ikan salmon yang kembali ke hulu sungai untuk bertelur.
Arwana atau Arowana (familia Osteoglossidae) merupakan ikan air tawar purba yang tersebar di seluruh dunia, mulai dari Afrika, Asia Tenggara, Australia hingga Amerika Selatan. Studi genetik dan temuan fosil menunjukkan, ikan ini setidaknya telah hidup di bumi sejak 220 juta tahun yang lalu.
Sebagai ikan purba, arwana memiliki karakter fisik yang unik. Kepala umumnya bertulang kokoh, dengan tubuh memanjang, berselubung sisik besar dan saling bertumpuk membentuk suatu mosaik yang indah. Sirip punggung dan sirip anal terletak jauh di belakang tubuh. Sirip dada dan perut berukuran kecil
Bagi para hobiis dan penangkar ikan hias, salah satu bagian tubuh yang sangat penting dan seringkali menentukan kualitas ikan Arwana adalah kondisi sisik, terutama dilihat dari kesempurnaan bentuk sisik dan warnanya. Satu sisik Arwana memiliki warna utama yang disebut warna dasar (base color). Warna dasar ini biasanya dikelilingi oleh warna lain yang lebih gelap/pudar, berpola melingkar/cincin yang disebut cincin kedua. Sedangkan pola warna cincin yang terdapat pada bagian paling luar atau paling tepi dari sisik disebut cincin pertama.
Arwana termasuk ikan karnivor yang mendiami habitat sungai dan danau berair tenang. Kadang-kala juga ditemukan di riam yang berarus kuat. Daerah tepian sungai yang ditumbuhi banyak pohon hutan dengan akar yang terjulur di dalam air dan dedaunan yang rimbun di atasnya, menjadi habitat favorit bagi Arwana. Habitat tersebut umumnya menyediakan banyak makanan dan daerah perlindungan yang baik.
Sebagai predator khusus permukaan air, keluarga ikan Arwana sangat pandai melompat ke udara untuk mengejar mangsa yang terdiri dari serangga, reptil dan burung. Arwana juga memiliki kemampuan yang baik dalam memperhitungkan posisi mangsa yang terletak di atas permukaan air. Hal ini tidak mudah, sebab harus memperhitungkan sudut pandang yang “bergeser” akibat pembiasan cahaya. Tidak seperti ikan pada umumnya, Arwana hanya bernapas dengan cara langsung mengambil oksigen dari udara/permukaan air (obligate air breather).
Ibarat atlet loncat tinggi olimpiade, kemampuan meloncat Arwana tak tertandingi ikan air tawar manapun. Arwana mampu melompat hingga 2 meter di udara. Bahkan, arwana mampu menangkap kelelawar besar yang terbang rendah di permukaan air. Kemampuan melompat Arwana mungkin hanya dapat ditandingi oleh “jumper master” lainnya, yaitu ikan salmon yang kembali ke hulu sungai untuk bertelur.
Adapun jenis-jenis Arwana adalah :
Arwana Asia (Scleropages formosus)
Di sebut green arowana karena jenis
ini memiliki warna dasar hijau. Walaupun tidak memiliki ring (warna
mengkilap di pinggir sisik) seperti saudaranya super red, jenis ini
juga memiliki keindahan tersendiri. Varietas ini bisa ditemukan di
Malaysia, Kamboja, Thailand, Indonesia & Myanmar. Green arowana
biasa dikalangan hobbies di sebut arwana pino.
- Arwana Emas dengan ekor merah, ditemukan di Indonesia
Jenis ini sering kali dianggap sebagai
varietas arwana merah kelas dua. Namun jenis ini tetap memiliki ciri
& khasnya sendiri. Sehingga para hobbies masih tetap memburu arowana
jenis ini sebagai koleksi. Warna sisiknya yang memiliki warna dasar
kehijauan & membentuk seperti tapal kuda dan sedikit merah muda di
usia dewasa membuat arwana jenis ini cukup unik. Di usia mudanya, ukuran
10-15 cm terlihat sangat mirip dengan arwana super red. Dari warna ekor
dan sirip yang kemerahan, begitu juga dengan dayung hampir sama dengan
arwana super red. Namun setelah mencapai ukuran 15-20 cm pada umumnya
warnanya mulai berubah. Ekor mulai terlihat oranye. Bandjar red tidak
memiliki ring pada umumnya, sama halnya dengan green arowana. Harga
Arwana jenis inipun lebih mahal dari green arowana (pino)/golden pino.
- Arwana Emas, ditemukan di Malaysia
Arwana Golden Malaysia (Malayan
Bonytongue) atau lebih dikenal dengan sebutan “Cross Back (XBack) Gold
Arowana” adalah jenis Arwana Asia (Scleropages formosus) yang berasal
dari negara Malaysia seperti nama yang disandangnya. Seperti “sepupunya”
arwana Golden Merah yang berasal dari Indonesia, jenis arwana ini pun
mempunyai ciri-ciri dasar yang hampir sama walaupun tetap ada bedanya.
Di habitat asalnya arwana ini juga bisa mencapai panjang 90 cm.
Ciri-ciri arwana ini adalah mempunyai
sirip punggung dan 1/3 (sepertiga) bagian atas sirip ekornya berwarna
abu kehijauan sedangkan 2/3 (dua per tiga) bagian sirip ekor dan
sirip-sirip lainnya berwarna merah kecoklatan. Bagian atas punggung
berwarna gelap, ada yang berwarna abu-abu, abu kecoklatan sampai
kehitaman. Sisik-sisiknya berwarna dasar biru, hijau, emas/kuning dan
platinum dengan cincin (ring) atau batas pinggir berwarna keemasan.
Selain sisik-sisiknya, bagian pipi juga berwarna kuning keemasan. Pada
arwana dewasa, sisik-sisik yang mempunyai cincin keemasan tersebut
menutup seluruh tubuhnya sampai ke atas punggungnya seperti yang
terlihat pada arwana Super Merah. Ada juga arwana jenis ini – yang
dikatakan “high grade” atau berkualitas tinggi – mempunyai sisik-sisik
bercincin keemasan yang mencapai punggungnya ketika masih berukuran
relatif kecil.
- Arwana Merah, ditemukan di Indonesia
Ikan Arwana jenis ini memiliki
penampilan yang sangat mempesona. Sosoknya terlihat gagah, dengan warna
sirip terang menyala menjadikan ikan ini sebagai komoditi andalan ikan
hias air tawar Indonesia. Popularitas arwana super red benar-benar
menanjak beberapa tahun terakhir. Satwa air eksotik asli Indonesia ini
mencuat diantara keroyokan ikan hias besutan manca negara macam koi,
maskoki, dan louhan.
Arwana jenis ini berasal dari
Indonesia, tepatnya di pulau Kalimantan bagian barat di sungai kapuas
dan danau sentarum. Arwana jenis ini pada dasarnya terbagi lagi menjadi
beberapa varietas berdasarkan warna, yaitu warna merah darah (blood
red), merah cabe/cabai (chili red), merah oranye (orange red).
Arwana jenis ini sudah memiliki warna merah pada sirip, ekor, dayung dan sungut sejak kecil yang kemudian akan muncul juga di bagian pipi dan pinggir insang. Ring akan mulai terlihat sejak mencapai ukuran 25 cm, namun belum mengeluarkan warna merah. Warna merah pada badan akan mulai keluar saat ikan berumur kurang lebih 3-4 tahun. Namun para hobbies sering kali menggunakan trik-trik untuk membantu mempercepat perkembangan warna, seperti tanning, pemberian pakan yang bagus untuk perkembangan warna, atau dengan menempatkan ikan di kolam yang terkena sinar matahari langsung.
Arwana Australia
- Scleropages jardini : Arwana Irian/Pearl/Northern Barramundi
- Scleropages leichardtii : Spotted/Saratoga
Warna yang dimiliki kedua varietas
arwana ini cukup unik. Warna dasarnya adalah hitam kecoklat-coklatan
dengan bintik-bintik kunign ke emasan bahkan ada yang berbintik merah
pada bagian tengah sisik-sisiknya, bahkan di bagian kepala (pipi) sampai
pada sirip & ekornya pun terdapat bintik-bintik kuning tersebut.
Jardini berasal dari australia, meski sering ditemukan di pulau Irian.
Maka dari itu jenis ini juga terkadang disebut arwana Irian oleh para
hobbies.
Jardini arwana sebenarnya ada dua
jenis warna, yaitu warna dasar lebih gelap dan yang lebih terang. Yang
memiliki warna dasar lebih gelap adalah scleropqges jardini dan yang
memiliki dasar lebih terang adalah scleropqges leichharti.
Arwana Amerika Selatan
- Osteglossum bichirrhossum : Arwana Silver
Arwana jenis ini berasal dari benua
amerika yang tepatnya di negara bagian Brazil dan banyak terdapat
diperairan sungai amazon. Saat ini jenis ikan ini juga telah dapat di
ternakkan di indonesia, arwana jenis silver ini juga banayk dicari bagi
pemula yang ingin memelihara arwana
- Osteglossum ferreirai: Arwana Hitam
Varietas Arwana ini juga berasal dari
Amerika Selatan dan masih satu jenis dengan silver arwana serta bentuk
tubuhnya pun sangat perrsis, hanya yang membedakannya adalah warna sirip
dan ekor yang agak kehitaman. Warna hitam tersebut lambat laun akan
memudar saat arwana mulai dewasa.
- Arapaima Gigas
Arapaima, pirarucu, atau paiche (Arapaima gigas) adalah jenis ikan air tawar terbesar di dunia yang berasal dari perairan daerah tropisAmerika Selatan.
Ikan Arapaima dapat tumbuh maksimal sepanjang 3 meter dan berat 200
kilogram. Saat ini sudah sangat jarang terdapat arapaima yang berukuran
lebih dari 2 meter karena ikan ini sering ditangkapi untuk dikonsumsi
penduduk atau diekspor ke negara lain.
Arwana Afrika
Heterotis nilocitus
Catatan : Artikel, informasi dan
gambar diatas adalah kutipan dari http://ndoarwana.blogspot.com/2012/05/pengenalan-ikan-arwana.html
lainnya
1. Arwana Hijau/Green Arowana (Scleropages formosus Schlegel & Müller, 1844)
Arwana hijau termasuk spesies arwana yang memiliki daerah sebaran paling luas di Asia Tenggara. Jenis ini dapat ditemukan di Myanmar, Thailand, Vietnam, Kamboja, Malaysia dan Indonesia. Arwana hijau mudah dikenali dari bentuk tubuhnya yang lebar dan agak pendek.
Warna dasar sisik biasanya krem terang yang diselingi warna hijau pada cincin sisik kedua. Kadang-kadang sisik memeiliki warna dasar hijau gelap. Sirip punggung, anal dan ekor berwarna abu-abu gelap bercampur hijau. Bagian lingkaran mata juga berwarna hijau. Mulut dan penutup insang (operculum) juga lebih bulat dibandingkan spesies arwana lainnya.
Di Indonesia, Arwana hijau dapat ditemukan di sungai-sungai besar di pulau Sumatera dan Kalimantan. Secara alami, Ikan Arwana tidak ditemukan di Pulau Jawa. Arwana hijau merupakan spesies yang memiliki populasi paling melimpah dibandingkan dengan spesies lainnya.
Negeri serumpun Malaysia memiliki varian Arwana hijau yang di sebut Nami. Varian ini umumnya tersebar di danau Muda dan danau Pedu di daerah Semenanjung Malaya. Adanya corak yang unik (seperti pola garis-garis pada karang otak), membuat harga varian Nami lebih mahal dari Arwana biasa.
Harga Arwana Hijau tergolong paling terjangkau, karena populasinya yang masih cukup banyak dan warna sisiknya yang kurang menyolok. Meskipun demikian, jenis Arwana hijau merupakan salah satu Arwana favorit yang banyak dipelihara hobiis, terutama oleh para pemula atau yang masih dalam taraf belajar memelihara atau menangkarkan arwana. Setelah khatam menguasai seluk beluk arwana hijau, sebagian hobiis biasanya akan beralih mencoba memelihara jenis Arwana lain yang lebih mahal.
2. Arwana Perak/Indonesian Silver Arowana (Scleropages macrocephalus Pouyad, Sudarto & Teugels, 2003)
Arwana Perak termasuk ikan endemik pulau Kalimantan. Para hobiis dan penangkar Arwana mengenal spesies ini dengan sebutan Red Banjar. Tubuh Arwana Perak umumnya memanjang dengan warna hijau gelap pada bagian punggung. Sisik hampir seluruhnya berwarna perak agak gelap dengan cincin sisik berwarna hijau zaitun yang samar.
Daerah hulu sungai besar yang berair tenang dan jernih dengan derajat keasaman air (pH) lebih dari 6 merupakan habitat favorit bagi Arwana Perak. Kadang-kadang, Arwana Perak juga ditemukan di sungai yang mengalir deras. Jenis ini juga termasuk tipe mouth brooder yang melindungi telur dan juvenil-nya di dalam mulut. Telur Arwana perak tergolong besar dibandingkan jenis Arwana lainnya.
Saat ini dikenal 3 varian Arwana Perak berdasarkan warna sirip punggung, sirip anal dan sirip ekornya, yaitu: varian Pino/Pinoh (Greytail silver), Banjar Kuning (yellowtail silver/Yellow Banjar) dan Banjar Merah (Redtail silver/Red Banjar).
Arwana Perak (Scleropages macrocephalus) atau Indonesian Silver Arowana. Varian Banjar Kuning/Yellowtail Silver (atas), varian Pino/Pinoh (tengah) dan varian Banjar Merah/Red Banjar (bawah).
Varian sirip hijau/abu-abu memiliki daerah sebaran di Sungai Melawi dan Pinoh (anak Sungai Kapuas) sehingga kadang-kadang varian ini disebut juga sebagai Arwana Pino. Sedangkan 2 varian lainnya, yaitu sirip kuning dan sirip merah, diketahui hanya memiliki sebaran yang terbatas di Sungai Barito Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Harga Arwana Pino sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Arwana hijau, varian yellowtail sedikit di atas Arwana Pino. Sedangkan harga Banjar Red tergolong paling mahal di antara semua varian Arwana Perak
Studi genetik menunjukkan bahwa Arwana Perak memiliki hubungan kekerabatan yang paling dekat dengan Arwana hijau dibandingkan dengan jenis arwana lainnya
3. Arwana Emas/Red Tail Golden Arowana (Scleropages aureus Pouyad, Sudarto & Teugels, 2003)
Arwana emas (Red Tail Golden) hanya memiliki daerah sebaran yang terbatas di pulau Sumatera saja. Jenis ini umumnya ditemukan di danau-danau/lahan basah gambut di sekitar sungai besar seperti Sungai Siak di Pekan Baru, Riau dan Sungai Batang Hari di Taman Nasional Berbak, Propinsi Jambi. Arwana emas ini dikenal juga dengan nama Indonesian Golden Arowana.
Arwana emas memiliki warna dasar sisik coklat gelap atau kehitaman dengan cincin sisik berwarna emas. Warna sisik di punggung atau sisik level 6 umumnya didominasi oleh warna hitam. Sedangkan ekornya berwarna merah atau campuran merah coklat atau coklat terang. Saat masih juvenil, warna emas pada sisik masih terlihat samar. Warna emas pada sisik akan semakin terlihat seiring bertambahnya umur
Arwana emas dibedakan menjadi beberapa varian berdasarkan tingkatan (level) sisik yang tertutup oleh warna emas. Varian yang paling banyak adalah Red tail Golden biasa dengan warna emas hanya mencapai level sisik ke 4 atau 5 (Gambar 11-a). Jika warna emas pada sisik mencapai level 5 dengan sempurna, maka jenis ikan ini disebut Highback Golden. Sedangkan jika warna emas pada sisik mencapai punggung atau level 6, maka ikan seperti ini disebut Super Highback Golden
Arwana emas (Scleropages aureus). Arwana emas (Red Tail Golden – RTG) dibagi menjadi beberapa varietas, yaitu: Arwana emas biasa/Golden (atas), Highback Golden (tengah) Super Highback Golden (bawah).
Varian arwana super highback termasuk jarang ditemukan sehingga harga varian ini relatif mahal. Warna yang lebih merah/cerah pada sirip juga lebih mahal dibandingkan dengan ikan dengan warna yang lebih gelap. Jadi, makin cerah warna ikan, makin mahal harganya.
Arwana emas dikenal sebagai spesies Arwana yang paling agresif dan memiliki daya tahan hidup yang tinggi. Populasi Arwana emas sudah jarang ditemukan di alam, sehingga oleh IUCN dimasukkan dalam daftar merah spesies yang terancam punah (endangered).
Negeri jiran Malaysia juga memiliki varian Arwana emas yang mirip dengan Red Tail Golden (RTG) dari Sumatera. Varian Arwana Malaysia dikenal dengan nama Crossback Golden (CBG atau X-BG). Disebut demikian, karena warna emas pada sisiknya dapat mencapai level 6 atau mencapai sisik di bagian punggung.
Arwana Emas Crossback Golden (CBG atau X-BG). Arwana ini merupakan varietas endemik Semenanjung Malaya dan termasuk salah satu varietas Arwana yang paling indah. Ciri khas dari Arwana ini terletak pada sisik emasnya yang merata hingga ke punggung (karena itu disebut crossback). Varian Blue Base Crossback (atas) serta Crossback Golden (tengah dan bawah) merupakan varian crossback kelas satu yang harganya sangat mahal.
Dibandingkan Red Tail dari Sumatera, warna emas Arwana Crossbak jauh lebih terang dan menyolok. Warna emasnya pun lebih penuh dan merata di setiap sisik. Oleh karena itu, harga Arwana Crossback ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan Arwana Red Tail. Harga varian crossback terbaik bahkan dapat mengalahkan harga Arwana Super red. Bagi sebagian hobiis, Arwana crossback dianggap sebagai salah satu varian arwana yang paling indah.
Arwana Crossback Golden hanya diproduksi oleh penangkar di Malaysia dan Singapura. Untuk memperoleh Arwana Crossback dengan kualitas terbaik tergolong sulit karena membutuhkan induk berkualitas yang harganya mahal. Peluang munculnya ikan dengan pola sisik yang sempurna pun tergolong kecil. Saat ini, para penangkar Arwana di Malaysia mencoba menghasilkan varian arwanaCrossback dengan warna sisik seperti emas 24 karat yang menyelubungi seluruh tubuh.
Dari sisi taksonomi, posisi Arwana ini belum begitu jelas karena masih menyandang nama ilmiah yang lama, Scleropages formosus. Menurut Poyaud et al. (2003), ciri-ciri Arwana Crossback sangat mirip dengan Arwana Red Tail Golden. Namun belum dapat dipastikan, apakah Arwana Crossback termasuk subspesies dari Red Tail Golden atau termasuk spesies yang terpisah. Arwana Crossback hanya ditemukan terbatas di Semenanjung Malaya terutama di negara bagian Pahang dan Bukit Merah.
4. Arwana Merah/Super red Arowana (Scleropages legendrei Pouyad, Sudarto & Teugels, 2003)
Arwana merah atau Super Red Arowana termasuk satwa endemik Kalimantan Barat yang secara alami memiliki daerah sebaran terbatas di hulu sungai Kapuas dan Danau Sentarum.Arwana ini mudah dikenali dari warnanya yang merah cerah mulai dari mulut, penutup insang hingga ekor
Lahan basah atau daerah tergenang di sekitar danau Sentarum umumnya tergolong asam dengan pH < 6. Airnya berwarna sedikit gelap atau kemerahan, disebabkan oleh kandungan tanin tinggi yang berasal dari gambut serta sisa tumbuhan yang membusuk.
Warna merah yang menyolok pada Arwana ini diduga sebagai adaptasi terhadap kondisi perairan yang unik tersebut. Dalam lingkungan seperti ini, warna merah lebih memudahkan bagi warna untuk menyamarkan diri saat berburu mangsa. Salah satu fakta yang menarik adalah adanya kemiripan habitat antara Arwana Merah dengan Arwana emas asal Sumatera. Kedua jenis Arwana endemik Indonesia ini sama-sama hidup di perairan yang cenderung asam dan berair gelap.
Danau Sentarum dikenal sebagai salah satu daerah lahan basah (wetlands) terbesar di Asia Tenggara. Danau ini menjadi salah satu lokasi transit bagi burung yang bermigrasi dari belahan bumi utara untuk menghindari musim dingin. Oleh sebab itu, danau ini masuk dalam situs yang dilindungi berdasarkan konvensi Ramsar sejak tanggal 30 Agustus 1994 dengan nomor situs 667 (http://www.ramsar.org/pdf/sitelist_order.pdf).
Arwana Merah memiliki banyak varian berdasarkan bentuk tubuh dan warna sisiknya. Proses seleksi, budidaya termasuk kimpoi silang antar spesies memungkinkan munculnya varian baru.
Berdasarkan kualitas warnanya, hobiis mengenal beberapa tipe kelas untuk Arwana. Varian Super Red, Chili Red, dan Blue Base Super Red yang warnanya sangat cerah masuk dalam Grade 1. Jenis Arwana dengan warna merah kurang cerah seperti Yellow Red dan Orange Red masuk dalam Grade 1.5. Sedangkan seluruh Arwana diluar Super Red, Crossback dan RTG seperti Arwana Hijau, Pino, Red Banjar dan Yellow Banjar dikategorikan sebagai Arwana Grade 2. Posisi Crossback, RTG dan Hybrid Arowana masih belum jelas. Bisa Grade 1 atau 1.5 tergantung kualitas ikannya.
Varian Arwana Merah. Chili Red (atas), Super Red (tengah) dan Super Red muda (bawah). Varian in termasuk Grade 1 yang harganya mahal.
Varian Arwana Merah. Chili Red (atas), Violet Fusion Super Red (tengah) dan Blue Base Super Red (bawah). Varian ini termasuk Grade 1 kualitas premium yang harganya sangat mahal.
Tidak semua Arwana Merah memiliki warna sisik yang menyolok seperti Super Red. Varian Yellow Red misalnya, hanya memiliki warna merah pada siripnya. Demikian pula varian Orange Red, hanya memiliki semburat merah pada ujung ekornya saja. Meskipun bukan varian kelas satu, harga Arwana ini tetaplah mahal untuk ukuran orang kabanyakan.
Varian super Red. Yellow Red (atas), Dark Chili Red (tengah) dan Orange Red (bawah).
5. Arwana Papua/Jardini/Northern Spotted Baramundi Scleropages jardinii (Saville-Kent, 1892).
Selain Sumatera dan Kalimantan, ikan Arwana juga dapat ditemukan di Papua. Karakteristik Arwana Papua sedikit berbeda dengan Arwana Asia. Sebagai contoh, jumlah baris sisik Arwana Papua lebih banyak yaitu: sekitar 7-8 baris. Ukuran sisik juga lebih kecil dari Arwana Asia. Corak warna Arwana Papua lebih kusam, dengan pola cincin melingkar seperti bulan sabit di tepi sisik berwarna hijau atau merah. Jika terkena cahaya lampu dari sudut yang tepat, sisik Arwana Papua akan berkilauan sangat indah seperti mutiara. Oleh karena itu, Arwana Papua sering juga disebut sebagai Arwana Mutiara atau Pearl Arowana.
Arwana Papua memiliki 2 varian yaitu: Red Pearl (mutiara merah) dan Green Pearl (mutiara hijau). Arwana Red Pearl mudah dikenali dari adanya beberapa corak seperti garis bercoret berwarna merah muda di sekitar mata dan penutup insangnya. Tepi sisiknya yang berbentuk seperti bulan sabit pun berwarna merah muda. Sedangkan Green Pearl berwarna lebih polos, sisik berbintik kehijauan dengan sirip berwarna abu-abu dan hitam. Beberapa spot putih dapat ditemukan di sirip punggung dan sirip anal (Gambar 23).
Arwana Papua dapat mencapai ukuran panjang 90 cm dengan berat sekitar 20 kg. Arwana ini juga bersifat sangat agresif sehingga tidak dianjurkan untuk digabung dengan jenis arwana lainnya dalam satu akuarium. Arwana Papua banyak ditemukan di Sungai dan danau sekitar Merauke. Arwana ini juga ditemukan di Australia utara dan Queensland.
Arwana Papua dan Australia. Varian Green Pearl (atas), Red Pearl (tengah) dan Saratoga/Southern Spotted Barramundi (bawah).
7. Arwana Afrika/African Arowana Heterotis niloticus (Cuvier, 1829)
Arwana Afrika merupakan spesies Arwana yang unik. Bentuk tubuhnya lebih mirip Araipama dibandingkan dengan Arwana pada umumnya. Keunikan lainnya adalah makanannya yang hanya berupa plankton. Jenis ini tersebar hampir di semua danau dan sungai besar Afrika.
Bentuk tubuh Arwana Afrika tergolong memanjang dengan ukuran pajang hingga 100 cm dan berat 10 kg. Warna sisik didominasi abu-abu, coklat atu perak. Kepala dan sirip ekor cenderung membulat. Mulut simetris tanpa dilengkapi sungut pada rahang bawah.
Arwana Afrika bernapas dengan mengambil oksigen langsung dari udara melalui permukaan air. Jenis ini juga tahan terhadap musim kemarau yang panjang.
8. Arwana Perak/Silver Arowana Osteoglossum bicirrhosum (Cuvier, 1829)
Arwana perak adalah jenis Arwana yang paling populer dari Amerika selatan. Daerah sebaran meliputi Sungai Rupununi, Oyapock, Amazon dan sungai di Guyana. Tubuh Arwana perak umumnya pipih memanjang dengan sisik besar berwarna perak dan sirip punggung, sirip anal dan ekor tampak menyatu di sepanjang sisi tubuh. Bentuk tubuh Arwana ini sepintas mirip dengan ikan layur (Trichiurus savala). Panjang tubuh dapat mencapai 90 m (Gambar 24).
Arwana ini merupakan satwa asli sungai Amazon yang terspesialisasi hidup di daerah permukaan. Arwana perak termasuk predator yang sangat mahir melompat keluar dari permukaan air untuk berburu mangsa. Mangsa utamanya terdiri dari udang, serangga, ikan hingga kelelawar, burung dan ular. Arwana Perak juga termasuk ikan yang agresif terhadap Arwana Perak lainnya sehingga tidak boleh disatukan dalam sebuah akuarium.
Arwana dari Afrika dan Brazil. Juvenil Arwana Afrika (atas), Arwana Hitam (tengah) dan Arwana Perak (bawah).
Status konservasi Arwana Perak belum jelas. Hingga tahun 2004, CITES dan IUCN belum memasukkan jenis Arwana ini sebagai spesies yang terancam punah. Namun laporan beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya penurunan populasi satwa ini di habitat aslinya akibat penagkapan yang berlebihan. Di Brazil, Arwana Perak dewasa di tangkap untuk di makan. Sedangkan di Kolumbia, juvenil Arwana Perak ditangkap untuk di jual sebagai ikan hias.
9. Arwana Hitam/Black Arowana Osteoglossum ferreirai (Kanazawa, 1966)
Arwana hitam mempunyai bentuk tubuh yang hampir sama dengan Arwana Perak. Saat fase juvenil, tubuh arwana hitam didominasi oleh warna gelap ditambah corak kuning yang memanjang dari kepala hingga ekor. Saat panjang tubuh mencapai 15 cm, warna berangsur-angsur berubah menjadi abu abu perak hingga kebiruan dengan garis merah dan kuning di sepanjang sirip dan ekor. Fenomena perubahan warna ini tidak ditemukan pada Arwana Perak.
Mangsa utama Arwana hitam meliputi udang, serangga, ikan, kelelawar, burung dan ular. Seekor bayi monyet juga pernah ditemukan dalam perut seekor Arwana hitam yang tertangkap jaring. Kemungkinan bayi monyet ini terjatuh ke dalam sungai saat terlepas dari induknya.
Daerah sebaran Arwana hitam meliputi Sungai Negro di Brazil dan Kolumbia serta daerah hulu sungai Essequibo di negara Guyana.
Arwana Hibrida
Untuk meningkatkan kualitas warna dan menciptakan varian baru, para penangkar Arwana melakukan kimpoi silang terhadap 2 spesies Arwana berbeda. Warna Arwana Hibrida hasil kimpoi silang ini sangat unik dan eksotis yang didominasi oleh warna coklat gelap keemasan.
Arwana yang sering disilangkan adalah jenis Crossback (endemik Malaysia) dengan Red Tail Golden (endemik Indonesia). Keduanya memiliki keunggulan yang berbeda. Jenis Crossbak memiliki kelebihan pada warna sisik emasnya yang lebih terang dan merata hingga punggung. Sedangkan RTG memiliki keunggulan pada postur tubuhnya yang lebih besar dan daya tahan tubuhnya yang tinggi.
Persilangan antara Crossback atau RTG dengan Super Red biasanya menghasilkan Arwana dengan sisik yang lebih cerah dibandingkan RTG x Crossback. Beberapa contoh Arwana hibrida dapat dilihat pada Gambar 22 di bawah ini.
Varian hibrida Crossback Splendour berasal dari hasil kimpoi silang antara Crossback dengan Super Red Grade 1 . Jika Crossback disilangkan dengan Red Tail Golden hasilnya adalah Premium RTG. Varian Premium RTG yang disilangkan dengan Crossback menghasilkan Supreme RTG.
Arwana Hibrida. Crossback Splendour adalah hasil persilangan antara Crossback Golden x Grade 1 Super Red (atas dan tengah atas) . Supreme RTG (Crossback Golden x Premium RTG) (tengah). RTG Splendour (Crossback Splendour x RTG) (bawah).
lainnya
1. Arwana Hijau/Green Arowana (Scleropages formosus Schlegel & Müller, 1844)
Arwana hijau termasuk spesies arwana yang memiliki daerah sebaran paling luas di Asia Tenggara. Jenis ini dapat ditemukan di Myanmar, Thailand, Vietnam, Kamboja, Malaysia dan Indonesia. Arwana hijau mudah dikenali dari bentuk tubuhnya yang lebar dan agak pendek.
Warna dasar sisik biasanya krem terang yang diselingi warna hijau pada cincin sisik kedua. Kadang-kadang sisik memeiliki warna dasar hijau gelap. Sirip punggung, anal dan ekor berwarna abu-abu gelap bercampur hijau. Bagian lingkaran mata juga berwarna hijau. Mulut dan penutup insang (operculum) juga lebih bulat dibandingkan spesies arwana lainnya.
Di Indonesia, Arwana hijau dapat ditemukan di sungai-sungai besar di pulau Sumatera dan Kalimantan. Secara alami, Ikan Arwana tidak ditemukan di Pulau Jawa. Arwana hijau merupakan spesies yang memiliki populasi paling melimpah dibandingkan dengan spesies lainnya.
Negeri serumpun Malaysia memiliki varian Arwana hijau yang di sebut Nami. Varian ini umumnya tersebar di danau Muda dan danau Pedu di daerah Semenanjung Malaya. Adanya corak yang unik (seperti pola garis-garis pada karang otak), membuat harga varian Nami lebih mahal dari Arwana biasa.
Harga Arwana Hijau tergolong paling terjangkau, karena populasinya yang masih cukup banyak dan warna sisiknya yang kurang menyolok. Meskipun demikian, jenis Arwana hijau merupakan salah satu Arwana favorit yang banyak dipelihara hobiis, terutama oleh para pemula atau yang masih dalam taraf belajar memelihara atau menangkarkan arwana. Setelah khatam menguasai seluk beluk arwana hijau, sebagian hobiis biasanya akan beralih mencoba memelihara jenis Arwana lain yang lebih mahal.
2. Arwana Perak/Indonesian Silver Arowana (Scleropages macrocephalus Pouyad, Sudarto & Teugels, 2003)
Arwana Perak termasuk ikan endemik pulau Kalimantan. Para hobiis dan penangkar Arwana mengenal spesies ini dengan sebutan Red Banjar. Tubuh Arwana Perak umumnya memanjang dengan warna hijau gelap pada bagian punggung. Sisik hampir seluruhnya berwarna perak agak gelap dengan cincin sisik berwarna hijau zaitun yang samar.
Daerah hulu sungai besar yang berair tenang dan jernih dengan derajat keasaman air (pH) lebih dari 6 merupakan habitat favorit bagi Arwana Perak. Kadang-kadang, Arwana Perak juga ditemukan di sungai yang mengalir deras. Jenis ini juga termasuk tipe mouth brooder yang melindungi telur dan juvenil-nya di dalam mulut. Telur Arwana perak tergolong besar dibandingkan jenis Arwana lainnya.
Saat ini dikenal 3 varian Arwana Perak berdasarkan warna sirip punggung, sirip anal dan sirip ekornya, yaitu: varian Pino/Pinoh (Greytail silver), Banjar Kuning (yellowtail silver/Yellow Banjar) dan Banjar Merah (Redtail silver/Red Banjar).
Arwana Perak (Scleropages macrocephalus) atau Indonesian Silver Arowana. Varian Banjar Kuning/Yellowtail Silver (atas), varian Pino/Pinoh (tengah) dan varian Banjar Merah/Red Banjar (bawah).
Varian sirip hijau/abu-abu memiliki daerah sebaran di Sungai Melawi dan Pinoh (anak Sungai Kapuas) sehingga kadang-kadang varian ini disebut juga sebagai Arwana Pino. Sedangkan 2 varian lainnya, yaitu sirip kuning dan sirip merah, diketahui hanya memiliki sebaran yang terbatas di Sungai Barito Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Harga Arwana Pino sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Arwana hijau, varian yellowtail sedikit di atas Arwana Pino. Sedangkan harga Banjar Red tergolong paling mahal di antara semua varian Arwana Perak
Studi genetik menunjukkan bahwa Arwana Perak memiliki hubungan kekerabatan yang paling dekat dengan Arwana hijau dibandingkan dengan jenis arwana lainnya
3. Arwana Emas/Red Tail Golden Arowana (Scleropages aureus Pouyad, Sudarto & Teugels, 2003)
Arwana emas (Red Tail Golden) hanya memiliki daerah sebaran yang terbatas di pulau Sumatera saja. Jenis ini umumnya ditemukan di danau-danau/lahan basah gambut di sekitar sungai besar seperti Sungai Siak di Pekan Baru, Riau dan Sungai Batang Hari di Taman Nasional Berbak, Propinsi Jambi. Arwana emas ini dikenal juga dengan nama Indonesian Golden Arowana.
Arwana emas memiliki warna dasar sisik coklat gelap atau kehitaman dengan cincin sisik berwarna emas. Warna sisik di punggung atau sisik level 6 umumnya didominasi oleh warna hitam. Sedangkan ekornya berwarna merah atau campuran merah coklat atau coklat terang. Saat masih juvenil, warna emas pada sisik masih terlihat samar. Warna emas pada sisik akan semakin terlihat seiring bertambahnya umur
Arwana emas dibedakan menjadi beberapa varian berdasarkan tingkatan (level) sisik yang tertutup oleh warna emas. Varian yang paling banyak adalah Red tail Golden biasa dengan warna emas hanya mencapai level sisik ke 4 atau 5 (Gambar 11-a). Jika warna emas pada sisik mencapai level 5 dengan sempurna, maka jenis ikan ini disebut Highback Golden. Sedangkan jika warna emas pada sisik mencapai punggung atau level 6, maka ikan seperti ini disebut Super Highback Golden
Arwana emas (Scleropages aureus). Arwana emas (Red Tail Golden – RTG) dibagi menjadi beberapa varietas, yaitu: Arwana emas biasa/Golden (atas), Highback Golden (tengah) Super Highback Golden (bawah).
Varian arwana super highback termasuk jarang ditemukan sehingga harga varian ini relatif mahal. Warna yang lebih merah/cerah pada sirip juga lebih mahal dibandingkan dengan ikan dengan warna yang lebih gelap. Jadi, makin cerah warna ikan, makin mahal harganya.
Arwana emas dikenal sebagai spesies Arwana yang paling agresif dan memiliki daya tahan hidup yang tinggi. Populasi Arwana emas sudah jarang ditemukan di alam, sehingga oleh IUCN dimasukkan dalam daftar merah spesies yang terancam punah (endangered).
Negeri jiran Malaysia juga memiliki varian Arwana emas yang mirip dengan Red Tail Golden (RTG) dari Sumatera. Varian Arwana Malaysia dikenal dengan nama Crossback Golden (CBG atau X-BG). Disebut demikian, karena warna emas pada sisiknya dapat mencapai level 6 atau mencapai sisik di bagian punggung.
Arwana Emas Crossback Golden (CBG atau X-BG). Arwana ini merupakan varietas endemik Semenanjung Malaya dan termasuk salah satu varietas Arwana yang paling indah. Ciri khas dari Arwana ini terletak pada sisik emasnya yang merata hingga ke punggung (karena itu disebut crossback). Varian Blue Base Crossback (atas) serta Crossback Golden (tengah dan bawah) merupakan varian crossback kelas satu yang harganya sangat mahal.
Dibandingkan Red Tail dari Sumatera, warna emas Arwana Crossbak jauh lebih terang dan menyolok. Warna emasnya pun lebih penuh dan merata di setiap sisik. Oleh karena itu, harga Arwana Crossback ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan Arwana Red Tail. Harga varian crossback terbaik bahkan dapat mengalahkan harga Arwana Super red. Bagi sebagian hobiis, Arwana crossback dianggap sebagai salah satu varian arwana yang paling indah.
Arwana Crossback Golden hanya diproduksi oleh penangkar di Malaysia dan Singapura. Untuk memperoleh Arwana Crossback dengan kualitas terbaik tergolong sulit karena membutuhkan induk berkualitas yang harganya mahal. Peluang munculnya ikan dengan pola sisik yang sempurna pun tergolong kecil. Saat ini, para penangkar Arwana di Malaysia mencoba menghasilkan varian arwanaCrossback dengan warna sisik seperti emas 24 karat yang menyelubungi seluruh tubuh.
Dari sisi taksonomi, posisi Arwana ini belum begitu jelas karena masih menyandang nama ilmiah yang lama, Scleropages formosus. Menurut Poyaud et al. (2003), ciri-ciri Arwana Crossback sangat mirip dengan Arwana Red Tail Golden. Namun belum dapat dipastikan, apakah Arwana Crossback termasuk subspesies dari Red Tail Golden atau termasuk spesies yang terpisah. Arwana Crossback hanya ditemukan terbatas di Semenanjung Malaya terutama di negara bagian Pahang dan Bukit Merah.
4. Arwana Merah/Super red Arowana (Scleropages legendrei Pouyad, Sudarto & Teugels, 2003)
Arwana merah atau Super Red Arowana termasuk satwa endemik Kalimantan Barat yang secara alami memiliki daerah sebaran terbatas di hulu sungai Kapuas dan Danau Sentarum.Arwana ini mudah dikenali dari warnanya yang merah cerah mulai dari mulut, penutup insang hingga ekor
Lahan basah atau daerah tergenang di sekitar danau Sentarum umumnya tergolong asam dengan pH < 6. Airnya berwarna sedikit gelap atau kemerahan, disebabkan oleh kandungan tanin tinggi yang berasal dari gambut serta sisa tumbuhan yang membusuk.
Warna merah yang menyolok pada Arwana ini diduga sebagai adaptasi terhadap kondisi perairan yang unik tersebut. Dalam lingkungan seperti ini, warna merah lebih memudahkan bagi warna untuk menyamarkan diri saat berburu mangsa. Salah satu fakta yang menarik adalah adanya kemiripan habitat antara Arwana Merah dengan Arwana emas asal Sumatera. Kedua jenis Arwana endemik Indonesia ini sama-sama hidup di perairan yang cenderung asam dan berair gelap.
Danau Sentarum dikenal sebagai salah satu daerah lahan basah (wetlands) terbesar di Asia Tenggara. Danau ini menjadi salah satu lokasi transit bagi burung yang bermigrasi dari belahan bumi utara untuk menghindari musim dingin. Oleh sebab itu, danau ini masuk dalam situs yang dilindungi berdasarkan konvensi Ramsar sejak tanggal 30 Agustus 1994 dengan nomor situs 667 (http://www.ramsar.org/pdf/sitelist_order.pdf).
Arwana Merah memiliki banyak varian berdasarkan bentuk tubuh dan warna sisiknya. Proses seleksi, budidaya termasuk kimpoi silang antar spesies memungkinkan munculnya varian baru.
Berdasarkan kualitas warnanya, hobiis mengenal beberapa tipe kelas untuk Arwana. Varian Super Red, Chili Red, dan Blue Base Super Red yang warnanya sangat cerah masuk dalam Grade 1. Jenis Arwana dengan warna merah kurang cerah seperti Yellow Red dan Orange Red masuk dalam Grade 1.5. Sedangkan seluruh Arwana diluar Super Red, Crossback dan RTG seperti Arwana Hijau, Pino, Red Banjar dan Yellow Banjar dikategorikan sebagai Arwana Grade 2. Posisi Crossback, RTG dan Hybrid Arowana masih belum jelas. Bisa Grade 1 atau 1.5 tergantung kualitas ikannya.
Varian Arwana Merah. Chili Red (atas), Super Red (tengah) dan Super Red muda (bawah). Varian in termasuk Grade 1 yang harganya mahal.
Varian Arwana Merah. Chili Red (atas), Violet Fusion Super Red (tengah) dan Blue Base Super Red (bawah). Varian ini termasuk Grade 1 kualitas premium yang harganya sangat mahal.
Tidak semua Arwana Merah memiliki warna sisik yang menyolok seperti Super Red. Varian Yellow Red misalnya, hanya memiliki warna merah pada siripnya. Demikian pula varian Orange Red, hanya memiliki semburat merah pada ujung ekornya saja. Meskipun bukan varian kelas satu, harga Arwana ini tetaplah mahal untuk ukuran orang kabanyakan.
Varian super Red. Yellow Red (atas), Dark Chili Red (tengah) dan Orange Red (bawah).
5. Arwana Papua/Jardini/Northern Spotted Baramundi Scleropages jardinii (Saville-Kent, 1892).
Selain Sumatera dan Kalimantan, ikan Arwana juga dapat ditemukan di Papua. Karakteristik Arwana Papua sedikit berbeda dengan Arwana Asia. Sebagai contoh, jumlah baris sisik Arwana Papua lebih banyak yaitu: sekitar 7-8 baris. Ukuran sisik juga lebih kecil dari Arwana Asia. Corak warna Arwana Papua lebih kusam, dengan pola cincin melingkar seperti bulan sabit di tepi sisik berwarna hijau atau merah. Jika terkena cahaya lampu dari sudut yang tepat, sisik Arwana Papua akan berkilauan sangat indah seperti mutiara. Oleh karena itu, Arwana Papua sering juga disebut sebagai Arwana Mutiara atau Pearl Arowana.
Arwana Papua memiliki 2 varian yaitu: Red Pearl (mutiara merah) dan Green Pearl (mutiara hijau). Arwana Red Pearl mudah dikenali dari adanya beberapa corak seperti garis bercoret berwarna merah muda di sekitar mata dan penutup insangnya. Tepi sisiknya yang berbentuk seperti bulan sabit pun berwarna merah muda. Sedangkan Green Pearl berwarna lebih polos, sisik berbintik kehijauan dengan sirip berwarna abu-abu dan hitam. Beberapa spot putih dapat ditemukan di sirip punggung dan sirip anal (Gambar 23).
Arwana Papua dapat mencapai ukuran panjang 90 cm dengan berat sekitar 20 kg. Arwana ini juga bersifat sangat agresif sehingga tidak dianjurkan untuk digabung dengan jenis arwana lainnya dalam satu akuarium. Arwana Papua banyak ditemukan di Sungai dan danau sekitar Merauke. Arwana ini juga ditemukan di Australia utara dan Queensland.
Arwana Papua dan Australia. Varian Green Pearl (atas), Red Pearl (tengah) dan Saratoga/Southern Spotted Barramundi (bawah).
7. Arwana Afrika/African Arowana Heterotis niloticus (Cuvier, 1829)
Arwana Afrika merupakan spesies Arwana yang unik. Bentuk tubuhnya lebih mirip Araipama dibandingkan dengan Arwana pada umumnya. Keunikan lainnya adalah makanannya yang hanya berupa plankton. Jenis ini tersebar hampir di semua danau dan sungai besar Afrika.
Bentuk tubuh Arwana Afrika tergolong memanjang dengan ukuran pajang hingga 100 cm dan berat 10 kg. Warna sisik didominasi abu-abu, coklat atu perak. Kepala dan sirip ekor cenderung membulat. Mulut simetris tanpa dilengkapi sungut pada rahang bawah.
Arwana Afrika bernapas dengan mengambil oksigen langsung dari udara melalui permukaan air. Jenis ini juga tahan terhadap musim kemarau yang panjang.
8. Arwana Perak/Silver Arowana Osteoglossum bicirrhosum (Cuvier, 1829)
Arwana perak adalah jenis Arwana yang paling populer dari Amerika selatan. Daerah sebaran meliputi Sungai Rupununi, Oyapock, Amazon dan sungai di Guyana. Tubuh Arwana perak umumnya pipih memanjang dengan sisik besar berwarna perak dan sirip punggung, sirip anal dan ekor tampak menyatu di sepanjang sisi tubuh. Bentuk tubuh Arwana ini sepintas mirip dengan ikan layur (Trichiurus savala). Panjang tubuh dapat mencapai 90 m (Gambar 24).
Arwana ini merupakan satwa asli sungai Amazon yang terspesialisasi hidup di daerah permukaan. Arwana perak termasuk predator yang sangat mahir melompat keluar dari permukaan air untuk berburu mangsa. Mangsa utamanya terdiri dari udang, serangga, ikan hingga kelelawar, burung dan ular. Arwana Perak juga termasuk ikan yang agresif terhadap Arwana Perak lainnya sehingga tidak boleh disatukan dalam sebuah akuarium.
Arwana dari Afrika dan Brazil. Juvenil Arwana Afrika (atas), Arwana Hitam (tengah) dan Arwana Perak (bawah).
Status konservasi Arwana Perak belum jelas. Hingga tahun 2004, CITES dan IUCN belum memasukkan jenis Arwana ini sebagai spesies yang terancam punah. Namun laporan beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya penurunan populasi satwa ini di habitat aslinya akibat penagkapan yang berlebihan. Di Brazil, Arwana Perak dewasa di tangkap untuk di makan. Sedangkan di Kolumbia, juvenil Arwana Perak ditangkap untuk di jual sebagai ikan hias.
9. Arwana Hitam/Black Arowana Osteoglossum ferreirai (Kanazawa, 1966)
Arwana hitam mempunyai bentuk tubuh yang hampir sama dengan Arwana Perak. Saat fase juvenil, tubuh arwana hitam didominasi oleh warna gelap ditambah corak kuning yang memanjang dari kepala hingga ekor. Saat panjang tubuh mencapai 15 cm, warna berangsur-angsur berubah menjadi abu abu perak hingga kebiruan dengan garis merah dan kuning di sepanjang sirip dan ekor. Fenomena perubahan warna ini tidak ditemukan pada Arwana Perak.
Mangsa utama Arwana hitam meliputi udang, serangga, ikan, kelelawar, burung dan ular. Seekor bayi monyet juga pernah ditemukan dalam perut seekor Arwana hitam yang tertangkap jaring. Kemungkinan bayi monyet ini terjatuh ke dalam sungai saat terlepas dari induknya.
Daerah sebaran Arwana hitam meliputi Sungai Negro di Brazil dan Kolumbia serta daerah hulu sungai Essequibo di negara Guyana.
Arwana Hibrida
Untuk meningkatkan kualitas warna dan menciptakan varian baru, para penangkar Arwana melakukan kimpoi silang terhadap 2 spesies Arwana berbeda. Warna Arwana Hibrida hasil kimpoi silang ini sangat unik dan eksotis yang didominasi oleh warna coklat gelap keemasan.
Arwana yang sering disilangkan adalah jenis Crossback (endemik Malaysia) dengan Red Tail Golden (endemik Indonesia). Keduanya memiliki keunggulan yang berbeda. Jenis Crossbak memiliki kelebihan pada warna sisik emasnya yang lebih terang dan merata hingga punggung. Sedangkan RTG memiliki keunggulan pada postur tubuhnya yang lebih besar dan daya tahan tubuhnya yang tinggi.
Persilangan antara Crossback atau RTG dengan Super Red biasanya menghasilkan Arwana dengan sisik yang lebih cerah dibandingkan RTG x Crossback. Beberapa contoh Arwana hibrida dapat dilihat pada Gambar 22 di bawah ini.
Varian hibrida Crossback Splendour berasal dari hasil kimpoi silang antara Crossback dengan Super Red Grade 1 . Jika Crossback disilangkan dengan Red Tail Golden hasilnya adalah Premium RTG. Varian Premium RTG yang disilangkan dengan Crossback menghasilkan Supreme RTG.
Arwana Hibrida. Crossback Splendour adalah hasil persilangan antara Crossback Golden x Grade 1 Super Red (atas dan tengah atas) . Supreme RTG (Crossback Golden x Premium RTG) (tengah). RTG Splendour (Crossback Splendour x RTG) (bawah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar